Kehilangan Sikap Kritis
Euforia pemilu sudah lama lewat. Kita sudah masuk bulan Agustus di mana seharusnya gema pemilu mulai berkurang. Tapi ada satu hal yang harus disoroti karena rasa-rasanya ini bukan hal yang tidak penting.
Post kali ini akan merujuk kepada tulisan Bapak Muhamad Abdulkadir, dosen Kimia ITB. Beliau mengategorikan sumber berita menjadi beberapa kelompok. Selanjutnya sila baca link di bawah.
https://www.facebook.com/notes/muhamad-abdulkadir-martoprawiro/lima-kategori-sumber-berita/10152312951977861
Kalau Anda baca lebih teliti ke setiap kata tanpa terlewat, sebenarnya asal-usul Pak Kaka (panggilan Pak Abdulkadir) menulis notes tsb karena ada rekannya sesama akademisi men-share berita yang tidak jelas sumbernya, siapa penulis, kredibel atau tidak penerbit tulisan yg di share bersangkutan, bahkan tidak jelas valid atau tidaknya.
Ini sangat disayangkan bahwa sepertinya kritis sudah hampir punah. Padahal harusnya kritis itu gampang lho, apa sih susahnya ngecek berita yang wow dengan googling dengan kata kunci yang sama, trus mencari apa dari sumber yang lain mengatakan demikian, sebelum share sesuatu yang bombastis (menyangkut fitnah, aib, keburukan) di media sosial?