Friday, February 17, 2012

Berantakan Tapi Sukses


Ini adalah hal gila. 


Ceritanya gue bangun tidur. Gue kaget, kok udah terang langitnya? Terus gue wudhu di KMD. Abis itu OH YA! GUE KUDU I'LAN SCIENCE FAIR DI MESJID. Gue baru inget hari itu hari Jumat dan gue udah janji sama pihak lab mau ngiklanin acara hasil kerjasama kita ~Science Fair di mesjid. Kenapa di mesjid? Gue pikir mesjid itu sarana paling efektif untuk ngumumin apapun.

Tanpa basa-basi gue samber yang namanya sarung dan pasangannya (baju koko) plus songkok Quran, gue pake sarungnya, gue masukin bajunya. Abis itu dengan tenaga setengah kuda gue langsung berlarian menuju mesjid.

Ternyata saatnya belum usai..
 
Hari ini hari Jumat. Kebiasaan pondok gue ada muhadatsah pagi-pagi setiap hari Jumat, semacam latihan berbahasa asing kolosal gitu.

Nah, ini dia. Pas gue sampe di mesjid (mesjid di sini gede banget bro), muhadatsahnya belum mulai. Anak-anak lagi pada bagi-bagi kartu di depan mesjid. Ini kesempatan emas. Gue langsung ngomong ke anak ta'mir yang lagi jaga di situ. Waktu itu yang jaga Riyan Irfangi, anak Cilacap dan sekitarnya, jadi ngomongnya agak loko loko.

"Eh yan, aku maju mimbar ya?" gue langsung ngomong tanpa basa-basi.

"Ngapak?"

"Ini nih, Science Fair, aku harus ngumumin ke anak-anak," to the point.

"Langung aja, mumpung muhadatsahnya belum selesai."

Gila, batin gue. Gue belum sholat shubuh, tapi tuntutan kerja mengharuskan menundanya terlebih dahulu.

Gue melangkah ke mimbar.

Selangkah.

Dua langkah.

Tiga langkah.

Mimbar makin deket.

Tambah deket.

Gue naik ke mimbar.

Gue megang mic.

Gue batuk di mic.

"Ehm.."

Semua anak menoleh ke gue.

Gue nggak sadarkan diri. Tapi gue gak pingsan. Yang jelas, nyawa kedua gue hidup dan mulai nyerocos sana sini.

Gue ga inget apa-apa. Pokoknya tiba-tiba gue udah turun mimbar, tuntas mengatakan segalanya (hahasekk).

Gue sholat shubuh. Dan menenangkan diri.

Yang jelas apa yang gue katakan barusan di mimbar itu berantakan. Berantakane pol. Hancur sehancur hancurnya. Kalimat ga efektif. Pilihan kata ga formal. Entahlah. Gue malu. Gue emang ga pinter public speaking.  Gue tau bakat gue ga di situ.

Tiga jam kemudian..

Ternyata yang nongol di Science Fair banyak juga loh. Baru gue sadari. Pengumuman gue di mimbar ternyata gak sia-sia. Sejelek apapun kita menyampaikan sesuatu ternyata masih ada yang menghargai kita. Jangan berhenti berbicara. Just try to connect peoples each other.

Gue belajar sesuatu hari ini.

Related Articles

0 comment:

Post a Comment